Perkembangan Akuntansi Internasional
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki abad 21
ini, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global.
Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan
pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya
keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu
akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan
pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain,
saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi
suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.
Fungsi akuntansi
yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan menunjukkan bahwa
akuntansi dalam masyarakat bisnis/internasional melakukan fungsi jasa.
Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan
harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari
masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada tetap
dalam kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.
Sejarah akuntansi
dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus, suatu proses yang
tampaknya dilalui akuntansi secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih
mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana
pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Industrialisasi dan pembagian
tenaga kerja memungkinkan dibuatnya analisa perilaku biaya dan adanya akuntansi
manajerial. Munculnya perusahaan modern merangsang pelaporan keuangan dan
auditing periodik. Beberapa waktu yang lalu, akuntansi memperlihatkan
kemampuannya untuk menarik perhatian publik melalui akuntansi dan pengukuran
sumber daya manusia, pelaporan dan audit atas tanggungjawab sosial berbagai
organisasi. Saat ini akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan
perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi
pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Akuntansi
telah meluas kedalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi
teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi
jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.
Menurut Choi
dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
(1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3)
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Ketiga faktor
tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan
arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak para
ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi dan
ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi
dari ”theorizing” ke “Conceptualizing”.
Makalah ini akan membahas seputar perkembangan
dari akuntansi internasional untuk membangun suatu standar dan
struktur akuntansi internasional dimana hal tersebut sangat dipengaruhi olehberbagai faktor, yang dimaksudkan
untuk membantu mereka yang ingin membangun sistem pengendalian global untuk
membatasi aktivitas perusahaan-perusahaan multinasional.
PEMBAHASAN
2.1 Sudut
Pandang Akuntansi Internasional
2.1.1 Sudut Pandang Sejarah
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah iriternasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa
akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan
dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain
memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan
praktik di seluruh dunia.
Sebagai permulaan,
sistem pembukuan berpasangan(double-entry book keeping), yang
umumya diianggap sebagai ,awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui
dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Parkembangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan iternasional di Italia Utara selama
masa akhir abad pertengahn dan keinginan pemerintah menemukan cara dalam
mengenakan ”Pembukuan ala Italia''. kemudian beralih ke Jerman untuk membantu
para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir
bersamaan, peran filsuf bisnis di Belanda mempertajam cara menghitung
pendapatan periodik dan aparat pemeriritah di Prancis menemukan keuntungan
menerapkan keseluruhan sistem. dalam perencanaarya dan akuntabilitas pemerintah
Singkat kata
gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai Kepulauan Inggris.
Perkembangan inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi
kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di
daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan
diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya
masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi
Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga
di,seluruh,wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Perkembangan yang
sama juga terjadi di tempat lain. Sebagai contoh, model akuntansi Belanda
diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya
di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada di bawah pemerintahan
Prancis,sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti berpengaruh di
Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia.
Seiring dengan
kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20,
kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula
Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan
bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu
akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang
Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat,
khususnya di Jerman dan Jepang Pada angkatan yang agak kurang, faktor yang sama
juga dapat dilihat secara langsung di neeara-negara seperti Brasil, Israel,
Meksiko, Filipina, Swedia, dan Taiwan.
Berkebalikan dengan
sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa dibanvak
negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik
nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan negara
lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya
semakin internasional.
Mengatasi paradoks
sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna
maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir
usaha-usahainstitusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran,
pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan;
Penjelasan mengenai usaha ini dan pemain-pemain.utama dengan peranan penting
untuk mencapai terwujudnya akuntansi global menjadi fokus.
2.1.2 Sudut Pandang Kontemporer
Apabila usaha-usaha
untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang
penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut
menambah pentingnya mempelajari akuntasi internasional. Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus menerus hambatan perdagangan
dan pengendalian modal secara nasional secara nasional yang terjadi
bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendalian
nasional terhadap arus modal valuta asing, investasi asing langsung dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan beberapa pengecualian, terdapat tren yang kuat
di seluruh dunia selama periode ini untuk melakukan privatisasi atas perusahaan
keuangan-milik pemerintah (terutama bank) dan untuk mengurangi atau
menghilangkan pengendalian valuta asing dan pembatasan dalam investasi
lintas-batas.
Kemajuan dalam
teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi
dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi
bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan
seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialih kontrakkan (oittsoitrced)
kepada siapa saja dengan ukuran apa pun di niana saja di dunia yang memiliki
kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari
pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter hubungan
perusahaan dengan pemasok, perantara dan pelanggan mereka digantikan dengan
hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara,
pelanggan dan pelanggan dari pelanggan. Didorong oleh perkembangan ganda yang
baru dijelaskan, ada beberapa faktor yang menyumbang semakin pentingnya
masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini.
2.2
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis
internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri.
Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Isu
akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah
sejumlah besar obat-obatan kepada seluruh importer Brasil dan mengirimkan
tagihan dalam mata uang asing Real Brasil. Seandainya nilai real
mengalami penurunan relative terhadap Euro sebelum dilakukannya pembayaran,
Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang asing karena real akan menghasilkan
euro yang lebih kecil pada saat konversi setelah iraluasi dibandingkan sebelum
devaluasi.
Saat ini, bisnis
internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang
meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan
membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi
strategis. Jika terlihat jelas adanya bias dari negara-negara maju terhadap
investasi asing langsung, meledaknya arus investasi asing langsung ke
negara-negara berkembang sejak awal tahun, 1990-an menunjukkan bahwa MNC
semakin menyadari bahwa negara-negara tuan rumah ini (host countries) menjadi
lokasi investasi yang menarik.
Operasi yang
dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi
risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi
perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara. Seperti satu contoh,
bagaimana seharusnya sebuah MNC seperti Sandvik melaporkan hasil operasinya,
baik domestik dan internasional, terhadap seluruh investor Swedia. Namun
demikian, pemegang saham Sandvik dari Swedia terbiasa untuk melihat 'aporan
menurut G A AP Swedia. Pemeriksaan terhadap kebijakan akuntansi atas
konsolidasi menunjukkan bahwa perusahaan pertama-tama menyajikan ulang seluruh
akun-akun luar negerinya menjadi sesuai dengan GAAP Swedia sebelum dilakukan
konsolidasi.
Akun konsolidasi
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam standar yang dibuat
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Swedia. Akan tetapi dalam menyajikan dari
sekelompok prinsip menjadi kelompok lainnya, apakah ada yang hilang dalam
proses translasi tersebut? Sebagai contoh, perusahaan Meksiko menyesuaikan
laporan keuangan mereka atas perubahan harga, yang ditimbulkan oleh periode
inflasi yang serius di masa lalu. Metodologi konsolidasi yang dianut Sandvik
memerlukan adanya penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini untuk
dikembalikan kepada biaya historis sebelum dilakukan konsolidasi. Metodologi
mengurangi isi informasi akun anak perusahaan Meksiko yang disesuaikan dengan
inflasi? Mungkinkah hal ini menjelaskan mengapa perusahaan multinasional dari
Jepang, Yamaha, produsen instrumen dan produk-produk gaya hidup lain yang
terkenal di dunia, mengikuti jalan yang berbeda
Yamaha Corporation
dan anak-anak perusahaan domestiknya mempertahankan catatan akuntansinya dan
menyusun laporan keuangannya sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang
diterima secara umum di Jepang, dan anak perusahaan luarnegeri mempertahankan
buku akun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku di negara
domisili. Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang dikonsolidasikan disebut
sebagai "Kelompok” Laporan keuangan berikut ini telah dipersiapkan dari
laporan keuangan yang diserahkan kepada Kementerian Keuangan sebagaimana yang
ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di negara Jepang. Dengan demikian, laporan
keuangan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda dalam beberapa aspek
signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima di negara dan
wilayah yurisdiksi selain Jepang.
Selain itu terdapat
pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi
akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.. Karena jarang sekali
kurs nilai tukar konstan nilainya, penyajian kembali akun yang menggunakan kurs
nilai tukar yang berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan
kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang
dilaporkan dan persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional.
Seperti yang dapat diduga, perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian
seperti ini tidaklah seragam di seluruh dunia.
Manajer keuangan
dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan
pengukuran akuntansi suatu perusahaan
multinasional (multinational enterprise-MNE). Sebagai contoh,
memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal
penting dalam bidang-bidang seperti menyusun anggaran jangka pendek dan jangka
panjang induk perusahaan dan anak-anak perusahaan (atau cabang-cabang),
mengukur dan mengevaluasi kinerja unit usaha lokal dan para manajernya, dan
membuat keputusan yang berpengaruh pada perusahaan secara keseluruhan dalam
melakukan alokasi modal investasidan laba ditahan, dan sebagainya. Yang membuat
lebih rumit lagi adalah kurs nilai tukar dan tingkat inflasi tidak bergerak
secara bersamaan. Begitu luasnya pengaruh perubahan kurs nilai tukar valuta
asing dan inflasi luar negeri terhadap pengukuran akuntansi menyebabkan sistem
pengendalian keuangan domestik tidak mampu memenuhi kebutuhan para manajer
dengan baik tanpa dilakukannya penyesuaian lingkungan yang memadai. Akuntansi
manajemen dari sudut pandang internasional kemungkinan besar mencakup bahan
yang rinci dan paling rumit
Masalah penting
dalam perpajakan internasional dan penentuan harga transfer. Usaha-usaha
yang beroperasi di lebih dari satu negara perlu mengamati dan mengelola risiko
pajak yang dihadapi dengan saksama. Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai
mata uang hanyalah sebuah permulaan. Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah
yang diambil untuk menurunkan besarnya pajak di suatu tempat akan meningkatkan
besarnya pajak di tempat lain, dan peningkatannya mungkin lebih besar dari
pengurangan pada awalnya. Pengaruh strategi perpajakan terhadap penganggaran
dan prosedur kendali perusahaan harus dipertimbangkan dengan saksama. Sebagai
contoh, strategi yang baik untuk mengurangi pajak mungkin menimbulkan pengaruh
terhadap sistem evaluasi kinerja yang sebenamya tidak diharapkan. Harga
transfer (transfer price) harga yang dibebankan terhadap unit-unit usaha atas
transaksi internal yang melewati batas-batas nasional sering kali ditetapkan
dengan mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasamya adalah untuk
mengumpulkan beban (sebanyak mungkin) pada neeara-negara dengan tingkat tarif
pajak yang tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah
tingkat tarif pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan.
Pemerintah sangat menyadari strategi ini dan telah menerapkan aturan yang rumit
untuk mencegah penggunaan strategi ini secara berlebihan. Apabila istilah harga
"transaksi wajar" menyebar luas, definisi dan metode yang digunakan
untuk menghitungnya sangat bervariasi. Di atas semuanya itu, perubahan tak
terduga dalam kurs nilai tukar atau tingkat inflasi dapat menimbulkan
malapetaka dalam strategi perencanaan pajak. Umumnya, diperlukan penggunaan
model komputer yang rumit untuk menghitung perkiraan pengaruh strategi pajak
suatu perusahaan secara menyeluruh.
2.3 Kompetisi
Global
Faktor lain yang
turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah
hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang digunakan kini
melampaui batas-batas nasional.
Dalam penentuan
acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk
memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.
Sebagai contoh, satu alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah
pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE).
2.4 Merger
dan Akuisisi Lintas Batas
Seiring dengan
berlanjutnya tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan
akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger
umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian
perusahaan
Sebagai contoh,
penuaian perusahaan sering kali didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga,
seperti rasio harga atas laba (P/E). Pendekatan di sini adalah untuk menurunkan
rata-rata faktor P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industri dan
menerapkan faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang
dinilai untuk menghasilkan harga tawaran yang memadai. Perhatian utama
perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target
-akuisisi asing adalah sejanh apa faktor E (laba - earnings) Dalam
ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang
diukur, bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
Perbedaan aturan
pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam
pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A
di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah (goodwill) yang
dibeli langgung sebagai cadangan, sedangkan Perusahaan B di Negara B harus
mengamortisasi goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka
Perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan B
ketika sedang mencoba untuk mengakuisisi suatu target perusahaan.
2.5 Inovasi
Keuangan
Manajemen risiko
telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen.
Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi -pasar keuangan dan
pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas,
valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Berdasarkan
kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka
hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang
perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang
dijalankan.
Pada saat
yang bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran
risiko keuangan kepada pundak orang lain. Meski demikian, beban untuk mengukur
risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak
sekelompok besar pelaku pasar, yang banyak di antaranya mungkin berada ribuan
mil jauhnya. Tampak jelas adanya ketergantungan yang ditimbulkan terhadap
praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul dari perbedaan
pengukuran oroduk risiko keuangan. Mereka yang memiliki keahlian manajemen
risiko sangat dihargai oleh pasar.
2.6
Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor yang mungkin
banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di
kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar
akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
seluruh dunia. Pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa volume penawaran
ekuitas lintas batas dalam dolar meningkat hampir tiga kali lipat antara tahun
1995 dan 1999, dengan jumlah dana lebih dari sebesar AS$500 miliar yang
diperoleh selama periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup
penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran internasional atas
obligasi, pinjaman sindikasi, dan instrumen utang lainnya juga tumbuh secara
dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahun-tahun
awal decade sekarang, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi dunia.
Meski demikian, aktivitas bisnis saat ini sedang bergerak naik dan kita
berharap tren ini terus berlanjut selama sisa dekade ini.
Federasi Pasar
Modal Dunia (World Federation of Exchanges) melaporkan bahwa jumlah
perusahaan domestik yang mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan
menurun di beberapa pasar yang lain selama masa-masa awal dekade sekarang.
Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan
yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar,. yang sebagian diakibatkan
oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham
(delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Ratusan perusahaan
emiten asing telah mencatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa,
Amerika Utara dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian, jumlah
perusahaan asing yang mencatatkan saham pada kebanyakan pasar modal selain
Bursa Efek New York (New York Stock Exchange-NYSEJ dan Nasdaq telah menurun.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak emiten yang mempertanyakan manfaat dari proses
pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat untuk pencatatan saham di luar
negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika Serikat ketimbang di negara
lain. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar 5 adalah Amerika Utara, Asia Pasifik,
dan Eropa.
Ø Amerika Utara
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami
pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun
Nasdaq mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi
pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (di luar
Bursa Efek London [London Stock Exchange—USE]), modal yang diperoleh perusahaan
yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang nvaicatatkan saham dan
jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Sebagai tambahan, relatif pentingnya
Amerika Utara dalam pasar ekuitas global juga meningkat: Kapitalisasi pasar di
Amerika Utara dalam persentase terhadap total global berada pada posisi 57,2
persen pada awal tahun 2000.
Ø Asia
Hingga akhir-akhir
ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas
kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian lobal
utama dan negara-negara "Macan Asia" mengalami pertumbuhan dan
pembangunan ang fenomenal. Meskipun demikian, beberapa krisis keuangan di Asia
selama tahun 1990-an menunjukkan kerentanan dan ketidak matangan perekonomian
di wilayah ini, dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Beberapa pengeritik
berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di
Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah.
Sejumlah perusahaan Asia yang mencatatkan saham dan pelaku pasar terlibat dalam
keiahatan terorganisasi, kesepakatan orang dalam dan aktivitas lain yang
merugikan para calon investor. Juga beberapa pemerintah negara di Asia secara
periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervensi dalam pasar ekuitas
untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi pasar bukanlah hal yang tidak
umum.
Namun demikian,
prospek pertumbahan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat.
Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross
Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di
Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar
ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia.
Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk
memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor.
Beberapa pasar di Asia (seperti Cina, India, Korea, .Taiwan, dan Hong Kong)
telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar
terhadap kapitalisasi pasar.
Ø Eropa Barat
Eropa adalah
wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan
volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan
pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an.
Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi
ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika
Utara." Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik
pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik
investor noninstitusional (nonlembaga), yang hingga akhir-akhir ini tidak
terlalu aktif di Eropa Kontinental. Pada akhirnya, kepercayaan pada pasar Eropa
telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European
Monetary Union - EMU).
Pasar ekuitas Eropa
akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan
permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak
lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas
meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas,
sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya
pasar pada bulan Oktober 1987. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu
timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.
2.7 Pasar
Ekuitas ̶ Tinjauan Lebih Dekat
Terdapat
beberapa alasan yang baik untuk melihat lebih dekat pasar ekuitas Eropa. Pasar
modal Eropa sedang mengalami perubahan besar dalam waktu singkat, sebagian
dikarenakan globalises perekonomian dunia dan meningkatnya integrasi
ekonomi di dalam Uni Eropa. Perubahan ini mencerminkan dan sekaligus
merupakan contoh perubahan yang terjadi di pasar modal di seluruh dunia. Dengan
demikian, tinjauan lebih dekat terhadap pasar ekuitas Eropa akan membantu
dalam memperoleh landasan akan pemahaman yang lebih " baik terhadap pasar
ekuitas secara umum.
2.7.1 Budaya Ekuitas yang baru di Eropa Kontinental
Dasar lebih lanjut
untuk memperkirakan pertumbuhan berkelanjutan di pasar ekuitas Eropa
bertumbuhnya budaya ekuitas di Eropa. Pengambilalihan paksa namun berhasil pada
tahun 1999 atas Mannesmann, perusahaan Jerman terbesar ketiga dalam hal
kapitalisasi.SK3 Yojafone, sebuah perusahaan Inggris dengan nilai yang diperkirakan
mencapai AS$175 miliar, merupakan contoh langkah awal pertumbuhan kekuatan
pemegang saham. Awalnya, kebanyakan pengamat berharap Mannesmann dapat berhasil
membuat pertahanan tradisional, namun tekanan dari para pemegang saham besar
memaksa manajemen untuk menerima tawaran tersebut.
Persaingan yang
intensif di kalangan bursa efek Eropa memicu timbulnya perkembangan suatu
budaya ekuitas. Selama tahun 1990-an pasar Eropa Kontinental menjadi lebih
berorientasi kepada investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan menarik
pencatatan saham baru. Investor ekstemal, khususnya investor asing dan investor
institusional, menuntut pengungkapan yang diperluas dan peningkatan tata kelola
perusahaan (corporategovernance). Selain itu, perkembangan pasar ekuitas telah
menjadi semakin penting di masa pemerintah dan regulator nasional, yang juga
bersaing untuk mendapatkan pengakuan dan nama baik. Banyak regulator efek dan
bursa efek Eropa telah melaksanakan aturan pasar yang lebih ketat dan
memperkuat upaya penegakan aturan.
Meski demikian,
persaingan yang ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk
mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan perkecualian khusus bagi
perusahaan penerbit saham. Sebagai contoh, Paris Bourse mengecualikan Liberty
Surf, sebuah perusahaan Francis, dari ketentuan pokok untuk diakui ke dalam
pasar utamanya setelah Liberty Surf mengancam untuk mencatatkan sahamnya pada
Deutsche Borse jika per-mintaannya tidak dipenuhi.
Perusahaan di Eropa
Kontinental telah memulai upaya untuk meningkatkan lingkup pengungkapan yang
dilakukan, memperbaiki pelaporan keuangan, dan memperkuat tata kelola
perusahaan mereka selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru dan minat investor.
Namun demikian, banyak dari perusahaan-perusahaan ini, termasuk beberapa di
antaranya perusahaan terbesar di dunia, masih tertinggal jauh dari pengungkapan
dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika Utara.
2.7.2
Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas
Gelombang minat
melakuikan pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar baru
Eropa mengikuti periode tahun 1980-an ketika rarusan perusahaan asing mencatatkan
sahamnya pada bursa efek di Eropa. Biaya pencatatan saham relatif rendah dan
setiap orang melakukannya.
Bukti menunjukkan
bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan
lintas-batas di Eropa untuk
memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan
kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat
terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara di mana perusahaan memiliki
operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama. (Bursa efek di Eropa telah
lama mempromosikan manfaat-manfaat ini). Namun demikian, terbukti sedikit saja
bahwa manfaat tersebut dapat diwujudkan di dalam pasar Eropa. Kebanyakan ekuitas
asing di Eropa Kontinental sangat sedikit diperdagangkan atau tidak
diperdagangkan sama sekali, dan hanya memiliki beberapa pemegang saham lokal.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, selama tahun 1990-an banyak perusahaan asing
yang menarik pencatatan sahamnya dari bursa efek di Eropa setelah menyadari
sedikitnya manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pencatatan tersebut.
Regulator nasional
dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume
perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk
menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon,
bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk
yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan
pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Karena pasar Eropa
menjadi semakin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para
penerbit asing.
Banyak perusahaan
Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal
atau .mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan
hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat
ini. Yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik
perusahaan penerbit sahain dan bursa efek salingbgrhubungan. Negara asal,
industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan." Lagi pula, biaya dan manfaat kombinasi
pasar yang berbeda biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda
perlu untuk dipahami.
KESIMPULAN
Akuntansi saat ini
menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun
internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area konsultasi manajemen dan
melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya.
Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.
Akuntansi
Internasional merupakan akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang
akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi
yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan
lingkungan bisnis.
Akuntansi memainkan
peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi,
akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya
untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para
pengguna informasi tersehut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan
dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal,
dan sebaliknya alokasi sum berdaya akan menjadi kurang optimal jika informasi
kurang andal dan tidak bermanfaat.
Akuntansi
internasional tidaklah berbeda dari peranan yang dimaksudkan, yang membuat
studinya berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (multinational compain, MNC) dengan operasi dan
transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan
kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selama negara
perusahaan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, F. Carol Ann
Frost dan Gary K. Meek. 1999. International Accounting. five
edition. Prentice Hall International.
Frederick D.S Choi,
Gerhard G. Mueller, 1992, International Accounting,2nd edition,
Prentice hall Inc.
http://akuntansi
internasional.blogspot.com/. Download 19 september 2011
http://www.pdfsearch
engine.com/sejarah-akuntansi-internasional.pdf. Download 19 september 2011
http://www.pdfsearchengine.com/perkembangan-akuntansi-internasional.pdf. Download 19 september 2011
http://indraacc.blogspot.com/2011/09/perkembangan-akuntansi-internasional.html